Penelitian ini berfokus pada penerapan Design thinking dalam pembuatan kampanye visual disabilitas, khususnya di Klaten dan Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pola berpikir desainer dalam menciptakan karya desain yang efektif, inklusif, dan dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Melalui lima tahapan design thinking—Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test—penelitian ini menganalisis perancangan logo, maskot, animasi, dan poster yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan mempromosikan kesetaraan bagi disabilitas. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan wawancara dan studi literatur untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh desainer dalam menghasilkan karya visual yang memenuhi kebutuhan aksesibilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berpikir desain yang terstruktur dan proses interaktif sangat penting dalam menciptakan desain yang mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif.
Copyrights © 2025