Artikel ini mengeksplorasi fenomena konten kreator media sosial laki-laki yang memerankan karakter perempuan dalam perspektif etika utilitarianisme. Dalam era digital, media sosial telah menjadi platform utama untuk ekspresi dan interaksi sosial, di mana konten kreator memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk opini publik dan norma budaya. Tulisan ini berfokus pada tiga konten kreator terkenal di Indonesia: Ibu Hajat, Karmalogy, dan Meifang_sby, yang menggunakan karakter perempuan untuk memparodikan kebiasaan sehari-hari wanita. Melalui analisis kritis terhadap konten mereka, artikel ini menilai dampak positif dan negatif dari tindakan mereka berdasarkan prinsip-prinsip utilitarianisme yang dikembangkan oleh John Stuart Mill. Artikel ini juga membahas bagaimana identitas yang dibentuk di media sosial adalah hasil dari proses kurasi yang kompleks, serta pentingnya tanggung jawab etis bagi konten kreator dalam produksi konten yang menghibur dan mendidik.
Copyrights © 2025