<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai tukar, harga, dan produksi terhadap volume ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang selama periode 2014–2023. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui analisis regresi linear berganda, penelitian ini memanfaatkan data runtut waktu sekunder yang diperoleh dari sumber resmi pemerintah. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume ekspor kayu lapis ke Jepang, sedangkan variabel independennya meliputi nilai tukar (IDR/JPY), harga kayu lapis, dan produksi kayu lapis domestik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar dan harga kayu lapis berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kayu lapis, sementara produksi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan secara statistik. Secara khusus, nilai tukar yang lebih kuat cenderung menurunkan volume ekspor karena meningkatnya harga produk di pasar internasional, sementara kenaikan harga secara paradoks justru berhubungan positif dengan volume ekspor, kemungkinan disebabkan oleh diferensiasi produk dan permintaan yang tidak elastis di pasar Jepang. Temuan ini mengimplikasikan bahwa daya saing harga dan stabilitas nilai tukar lebih berpengaruh dibandingkan kapasitas produksi dalam mendorong ekspor kayu lapis. Penelitian ini merekomendasikan agar pembuat kebijakan memfokuskan upaya pada menjaga stabilitas nilai tukar dan mendorong produksi bernilai tambah untuk memenuhi standar ekspor. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur yang ada mengenai hubungan dagang Indonesia–Jepang dan memberikan wawasan bagi perumusan strategi ekspor di sektor kehutanan.]]>
Copyrights © 2025
