ABSTRACT A research revealed that pathological vaginal discharge was prevalent in 23-28% of high school teenagers, mostly attributed to inadequate personal hygiene stemming from insufficient understanding. Regular implementation of vulvar hygiene instruction is essential for high school teenagers. The prevalence of vaginal discharge among teenagers aged 10-18 years is believed to be between 35% and 42%. Proper genital hygiene must be prioritized, since improper practices may adversely affect women's reproductive health. This study seeks to examine the correlation between personal hygiene knowledge and the prevalence of pathological vaginal discharge among 128 students in class XI at SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, employing an observational analytical method with a cross-sectional approach and convenience sampling technique. Data were gathered via questionnaires and analyzed using chi-square and Fisher's exact test. This study's findings indicated that while 77.3% of female students possessed a commendable level of knowledge, 20.3% still encountered pathological vaginal discharge, and no significant correlation was found between the level of personal hygiene knowledge and the occurrence of pathological vaginal discharge (p=0.882). Following the study, the researcher concludes that teaching on vulva cleanliness behavior for high school teenagers must be conducted consistently and often; a single session is insufficient. Keywords: Pathological Leucorrhea, Vulva Hygiene Education, Adolescents ABSTRAK Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa keputihan patologis lazim terjadi pada 23-28% remaja sekolah menengah atas, sebagian besar disebabkan oleh kebersihan pribadi yang tidak memadai yang berasal dari pemahaman yang tidak memadai. Penerapan instruksi kebersihan vulva secara teratur sangat penting bagi remaja sekolah menengah. Prevalensi keputihan di kalangan remaja berusia 10-18 tahun diyakini antara 35% dan 42%. Kebersihan alat kelamin yang benar harus diprioritaskan, karena praktik yang tidak benar dapat berdampak buruk pada kesehatan reproduksi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan kebersihan diri dengan prevalensi keputihan patologis pada 128 siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya dengan menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dan teknik pengambilan sampel convenience sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan Fisher's exact test. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun 77,3% siswi memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 20,3% masih mengalami keputihan patologis, dan tidak ada hubungan langsung antara tingkat pengetahuan kebersihan diri dengan terjadinya keputihan patologis (p=0,882). Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa pengajaran tentang perilaku kebersihan vulva untuk remaja SMA harus dilakukan secara konsisten dan sering; satu kali pertemuan saja tidak cukup. Kata Kunci: Keputihan Patologis, Pendidikan Vulva Hygiene, Remaja
Copyrights © 2025