Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna sosial dan budaya di balik pelaksanaan inovasi “Gerimis Terus” sebagai strategi pencegahan stunting di Kota Palopo. Program ini merupakan gerakan minum susu dan makan telur rebus secara rutin yang menyasar anak-anak, ibu hamil, dan balita. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan informan yang terdiri dari petugas kesehatan, kader posyandu, tokoh masyarakat, ibu hamil, dan ibu balita. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program “Gerimis Terus” memiliki makna sosial dan budaya yang kuat bagi masyarakat. Program ini diterima dengan antusias karena dinilai relevan dengan nilai-nilai lokal seperti gotong royong dan kepedulian terhadap kesehatan generasi penerus. Interaksi sosial antara petugas kesehatan, kader, dan masyarakat berjalan efektif berkat komunikasi yang baik dan peran aktif semua pihak. Masyarakat menunjukkan adaptasi yang positif, terlihat dari perubahan perilaku konsumsi gizi dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan. Faktor sosial budaya, seperti nilai kekeluargaan, mendukung keberhasilan program, meskipun masih ditemukan hambatan berupa kebiasaan makan atau pemahaman yang belum merata. Secara keseluruhan, program ini memberi dampak nyata terhadap perubahan kebiasaan dan pola pikir masyarakat terkait pencegahan stunting. Penelitian ini merekomendasikan agar inovasi “Gerimis Terus” terus dikembangkan dengan memperkuat dukungan lintas sektor, memperluas jangkauan sasaran, serta memperhatikan dinamika sosial budaya lokal sebagai kekuatan dalam mendorong perubahan perilaku kesehatan masyarakat.
Copyrights © 2025