Kinerja jaringan fiber optik, yang merupakan fondasi infrastruktur digital institusional, secara fundamental ditentukan oleh parameter redaman sinyal ekstrinsik. Penelitian ini menyajikan sebuah analisis kuantitatif-eksperimental yang mendalam mengenai faktor-faktor ekstrinsik penyebab redaman, dengan fokus ganda pada dampak praktik instalasi presisi dan risiko implisit dari penggunaan komponen pasif berkualitas non-spesifik. Melalui studi kasus pada proyek konektivitas antar gedung di Politeknik Negeri Tanah Laut, penelitian ini berhasil mengidentifikasi dan memitigasi sumber redaman dominan. Hasil analisis menunjukkan bahwa degradasi konektor pada jalur eksisting dan manajemen macrobending pada instalasi baru merupakan kontributor utama. Dengan menerapkan strategi mitigasi multi-aspek yang mencakup seleksi jalur berbasis data, penyambungan (splicing) presisi, dan manajemen kabel mikroskopis, berhasil dicapai nilai redaman akhir yang sangat stabil dan rendah sebesar −5,84 dB. Temuan ini membuktikan bahwa manajemen lapisan fisik yang cermat merupakan strategi krusial untuk mengkompensasi batasan kinerja yang ditimbulkan oleh komponen pasif tanpa spesifikasi tersertifikasi, sebuah kendala umum dalam proyek-proyek institusional dengan anggaran terbatas.
Copyrights © 2025