Abstract. This study explores communication strategies in managing environmental education content through microlearning on the @satgascitarum Instagram account. Using a qualitative method and case study approach, the research highlights how videographic microlearning fosters public understanding of environmental literacy, particularly regarding the Citarum River issue. The growing preference for short videos reflects a shift in information consumption habits, especially among millennials and Gen-Z, who often avoid lengthy content. Grounded in Media Richness Theory and Environmental Communication, this study analyzes how educational messages are delivered concisely and creatively. Data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation of Instagram content. Findings reveal that thematic mapping is conducted contextually, based on public reports via the ISA and IMA applications, and by aligning with trending public issues using a “riding the wave” approach. Content is delivered in 1–1.5-minute videos with accessible and engaging visual narratives. The production process involves collaboration among the public relations team, content creators, and general managers. Audience feedback indicates that this microlearning format effectively communicates environmental messages in a light yet meaningful way, aligning with current digital consumption patterns. The study underscores the potential of social media-based microlearning to enhance environmental awareness and public engagement through strategic content management. Keywords: Communication Strategy, Microlearning, Videography, Enviromental Literacy, Instagram, Digital Education Abstrak. Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi pengelolaan konten edukasi lingkungan melalui microlearning pada akun Instagram @satgascitarum. Menggunakan metode kualitatif dan studi kasus, microlearning berbasis videografis menetapkan pemahaman masyarakat mengenai literasi lingkungan, khususnya isu Sungai Citarum. Fenomena penggunaan video pendek di media sosial mencerminkan perubahan preferensi informasi, terutama pada generasi milenial dan Gen-Z yang cenderung menghindari konten Panjang. Berdasarkan teori Media Richness dan Environmental Communication, penelitian ini menganalisis pesan edukasi yang disajikan secara ringkas dan kreatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi konten akun Instagram @satgascitarum. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana format microlearning videografis digunakan dalam menyampaikan informasi mengenai lingkungan, mengidentifikasi strategi pengelolaan konten dalam interaksi dengan audiens, serta menggali peran microlearning dalam penyebaran edukasi lingkungan yang selaras dengan pola konsumsi digital masyarakat. Temuan menunjukkan bahwa pemetaan tema dilakukan secara kontekstual berdasarkan laporan masyarakat melalui aplikasi ISA dan IMA, serta mempertimbangkan isu publik melalui pendekatan "riding the wave". Konten disajikan dalam video microlearning berdurasi 1–1,5 menit dengan narasi visual yang mudah dicerna. Proses produksi melibatkan kolaborasi tim humas, content creator, dan pengelola umum. Umpan balik audiens memperlihatkan bahwa format microlearning ini dapat menyampaikan pesan lingkungan secara ringan namun bermakna dengan pola konsumsi informasi masyarakat digital masa kini. Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Microlearning, Videografis, Literasi Lingkungan, Instagram, Edukasi Digital
Copyrights © 2025