Abstract. Bandung Regency has many large-scale textile industries. One part of the production process is coloring. About 60% of the entire dyeing process uses azo group dyes with an estimated usage of around 300,000 tons and is expected to increase. Azo dyes can cause a variety of health problems in different organs, one of them being the lungs. The purpose of this study was to determine the histopathological picture of lung cancer lesion in rats due to azo dye subchronic toxicity. This experimental study used four-week-old male wistar strain rats as subjects. There was a total of 28 rats that were divided into four groups, namely control, group P1 (dose of 190 mg/kgBB), group P2 (dose of 375 mg/kgBB), and group 3 (dose of 750 mg/kgBB). Congo red azo dye was mixed with rat food and was given for 13 weeks. Analysis was performed using the Kruskal-Wallis test. The results of this study were that no cancerous lesion found on all group. These results indicate that subchronic exposure to azo dyes is not sufficient to cause cancerous lesion in rat lungs. Abstrak. Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah yang banyak memiliki industri tekstil berskala besar. Salah satu bagian dari proses produksi dalam industri tekstil adalah pewarnaan. Sekitar 60% dari seluruh proses pewarnaan menggunakan pewarna golongan azo dengan perkiraan penggunaan sekitar 300.000 ton dan diperkirakan semakin meningkat. Zat pewarna azo merupakan bahan kimia yang dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan di berbagai organ, salah satunya paru-paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologis lesi kanker pada paru-paru tikus akibat paparan subkronis zat pewarna azo. Penelitian eksperimental ini menggunakan subjek tikus galur wistar berjenis kelamin jantan yang berumur empat minggu. Jumlah sampel tikus yang diuji coba sebanyak 28 tikus yang dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol, kelompok P1 (dosis 190 mg/kgBB), kelompok P2 (dosis 375 mg/kgBB), dan kelompok 3 (dosis 750 mg/kgBB). Zat pewarna azo congo red dicampurkan dengan makanan tikus dan makanan yang sudah tercampur diberikan selama 13 minggu. Analisis dilakukan menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa tidak adanya lesi kanker pada paru-paru tikus di semua kelompok perlakuan. Hasil ini menunjukkan bahwa paparan subkronis zat pewarna azo belum memunculkan lesi keganasan pada paru-paru tikus.
Copyrights © 2025