Aplikasi fungisida Antracol dalam praktik budidaya pertanian berpotensi menimbulkan konsekuensi yang mengkhawatirkan bagi keseimbangan ekosistem aquatik, terutama terhadap biota perairan. Studi ini dirancang untuk mengevaluasi dampak variasi dosis Antracol terhadap tingkat survivabilitas ikan nila (Oreochromis niloticus) serta karakteristik parameter lingkungan perairan. Metodologi penelitian mengimplementasikan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan mengaplikasikan 5 variasi tingkat konsentrasi (0,01; 0,1; 1; 10; 100 ppm) ditambah kelompok kontrol, dimana setiap perlakuan direplikasi sebanyak 2 kali. Temuan penelitian mengindikasikan terjadinya degradasi yang signifikan pada persentase kelangsungan hidup berbanding lurus dengan eskalasi konsentrasi Antracol, dengan persentase kematian puncak mencapai 85% pada aplikasi konsentrasi 100 ppm. Karakteristik parameter kualitas perairan mengalami transformasi yang substantial, meliputi reduksi kandungan oksigen terlarut hingga mencapai level 1,5 mg/L, variabilitas nilai pH dalam rentang 7,49-8,18, serta elevasi temperatur yang mencapai 30,5°C. Evaluasi statistik mengungkapkan adanya hubungan korelasi positif yang sangat kuat (r > 0,95) antara tingkat konsentrasi Antracol dengan persentase mortalitas, menunjukkan pola respon yang bersifat eksponensial. Hasil investigasi ini mengkonfirmasi bahwa Antracol memiliki potensi toksisitas yang substantial terhadap ikan nila bahkan ketika diaplikasikan dalam konsentrasi yang relatif rendah, sehingga menekankan urgensi implementasi sistem manajemen yang lebih rigorous dalam penggunaan fungisida di kawasan pertanian yang berdekatan dengan habitat perairan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025