Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran diferensiasi dalam mengakomodasi gaya belajar siswa inklusi di SMP Negeri 3 Krian Sidoarjo. Latar belakang penelitian ini adalah semakin beragamnya gaya belajar siswa inklusi, yaitu visual, auditori, dan kinestetik, yang belum sepenuhnya diakomodasi dalam pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara terhadap Guru Pendamping Khusus (GPK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran diferensiasi diterapkan melalui identifikasi gaya belajar siswa, pengelompokan berdasarkan kesiapan dan gaya belajar, serta pemberian tugas dan bimbingan sesuai karakteristik individu. Strategi ini terbukti efektif meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa inklusi. Faktor pendukung implementasi model ini antara lain ketersediaan GPK, dukungan sekolah melalui ruang sumber, serta kompetensi guru dalam menyusun materi bervariasi. Namun, beberapa hambatan yang ditemukan adalah keterbatasan waktu pembelajaran, jumlah GPK yang tidak sebanding dengan jumlah siswa inklusi, serta keterbatasan fasilitas dan media pembelajaran. Kesimpulannya, pembelajaran diferensiasi sangat relevan diterapkan di kelas inklusi karena mampu menyesuaikan proses belajar dengan karakteristik unik setiap siswa. Dengan pendekatan ini, siswa inklusi dapat belajar secara maksimal sesuai dengan gaya belajarnya, sehingga menciptakan proses pembelajaran yang lebih adil, inklusif, dan efektif.
Copyrights © 2025