<![CDATA[Kajian ilmiah ini menelisik keterkaitan antara capital intensity dan related-party transaction dalam memengaruhi praktik penghindaran pajak (tax avoidance). Penghindaran pajak sendiri, meskipun sah secara yuridis, merupakan strategi korporasi untuk mereduksi beban pajak yang pada gilirannya berdampak pada potensi penerimaan negara. Sementara itu, transaksi pihak berelasi kerap diasosiasikan dengan praktik manipulasi laba dan pergeseran beban pajak antar entitas dalam satu kelompok usaha. Penelitian ini memusatkan telaahnya pada laporan keuangan perusahaan sektor barang konsumsi primer yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang periode 2019–2023. Sampel penelitian berjumlah 24 perusahaan dengan total 120 unit pengamatan, yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data yang digunakan bersifat sekunder berupa laporan keuangan resmi dari masing-masing entitas yang menjadi objek studi. Dari sisi metodologi, penelitian ini mengaplikasikan regresi data panel, dengan proses olah data dibantu oleh perangkat lunak Eviews 12 Student Version Lite. Hasil estimasi menunjukkan bahwasanya Model Fixed Effect (FEM) merupakan pendekatan analitis yang paling tepat. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwasanya capital intensity dan related-party transaction secara simultan memengaruhi kecenderungan penghindaran pajak (tax avoidance); namun, jika ditelaah secara terpisah, hanya capital intensity yang terbukti berpengaruh signifikan, sedangkan related-party transaction tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap penghindaran pajak.]]>
Copyrights © 2025
