Peningkatan secara tiba-tiba kadar glukosa dalam darah menyebabkan hiperglikemia pada pasien diabetes tipe 2. Hal tersebut terjadi karena hidrolisis pati oleh α-amilase (1.4-a-D-glucan glucanohydrolases) and a-glukosidase (a-D-glucoside glucohydrolase) yang ditemukan di saluran pencernaan. Kadar gula darah yang tinggi memengaruhi resistensi insulin dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes akibat stres oksidatif. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menunda penyerapan glukosa dengan menghambat aksi enzim yang menghidrolisis karbohidrat, yaitu a-amilase dan a-glukosidase di saluran pencernaan. Senyawa flavonoid yang diisolasi dari Orthosiphon stamineus Benth. menunjukkan aktivitas inhibisi terhadap enzim a-glukosidase dan a-amilase berdasarkan uji in vitro, dengan sinensetin sebagai senyawa paling aktif yang memiliki nilai IC₅₀ sebesar 0,66 mg/ml terhadap a-glukosidase. Aktivitas ini juga didukung oleh uji in vivo pada tikus diabetes yang menunjukkan penurunan signifikan kadar glukosa darah setelah pemberian ekstrak tanaman. Potensi flavonoid sebagai agen antidiabetik diperkuat oleh aktivitas biologisnya yang efektif serta profil toksisitas yang rendah. Tinjauan ini disusun berdasarkan studi literatur yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang hubungan struktur-aktivitas flavonoid dalam menghambat a-amilase dan a-glukosidase.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025