Angka persalinan dengan tindakan sectio caesarea (SC) terus meningkat di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Banyuwangi, yang menunjukkan tingginya angka komplikasi kehamilan dan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian persalinan sectio caesarea di Puskesmas Kalibaru Kulon. Metode dalam Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 223 ibu bersalin dengan penyulit, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Data dikumpulkan menggunakan checklist dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55,2% responden menjalani sectio caesarea , sedangkan 44,8% melahirkan secara normal. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan kejadian sectio caesarea adalah riwayat sectio caesarea sebelumnya (p=0,014), Ketuban Pecah Dini/KPD (p=0,000), letak janin tidak normal (p=0,000), dan cephalopelvic disproportion/CPD (p=0,000). Sementara itu, preeklampsia tidak menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik (p=0,093). sehingga dapat disumpulkan bahwa terdapat hubungan antara Riwayat sectio caesarea , Ketuban Pecah Dini, Letak dan Cephalopelvic disproportion dengan kejadian sectio caesarea dan tidak terdapat hubungan antara Preeklampsia dengan kejadian sectio caesarea . Meskipun preeklampsia tidak menunjukkan hubungan signifikan dalam analisis ini, kondisi tersebut tetap menjadi perhatian dalam manajemen kehamilan. Penting bagi tenaga kesehatan untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam pengambilan keputusan terkait metode persalinan, dengan tetap mengedepankan keselamatan ibu dan bayi.
Copyrights © 2025