Perkembangan industri fashion yang pesat telah mendorong munculnya fenomena fast fashion, yakni produksi busana massal dengan koleksi yang terus berganti-ganti dalam waktu singkat. Fenomena ini memberikan dampak negatif yang kompleks terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pengkarya mengusung konsep upcycle melalui pemanfaatan kembali limbah busana fast fashion menjadi karya baru bernilai tambah dan ramah lingkungan. Inovasi busana upcycle yang dihasilkan dikombinasikan dengan kain wastra nusantara, yaitu motif batik durian khas Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sebagai upaya pelestarian budaya tradisional. Teknik fabric manipulation seperti korsase, ruffel, serta lekapan dihadirkan untuk memperkuat karakter gaya feminine romantic yang modern dan mewah. Siluet busana yang dipilih adalah A-line, dengan pilihan warna-warna cerah dan natural seperti biru muda, krem, dan coklat. Hasil karya ini diharapkan dapat memberi alternatif solusi fashion berkelanjutan, sekaligus memperkaya mode Indonesia dengan sentuhan budaya lokal dan kreativitas ramah lingkungan.
Copyrights © 2025