Perencanaan hingga pemantauan obat yang efektif merupakan ciri khas manajemen obat. Upaya perbaikan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dengan manajemen yang efektif dan efisien. Manajemen obat yang tepat merupakan hal esensial untuk diterapkan di fasilitas pelayanan kesehatan, karena manajemen yang buruk dapat menyebabkan peningkatan biaya serta keterlambatan pelayanan. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari Rencana Kebutuhan Obat Tahun 2022, faktur pembelian, dan dokumen pendukung lainnya. Indikator Pengadaan dan Perencanaan Obat telah ditelaah untuk menilai kesesuaian ketersediaan obat dan menghasilkan data yang berguna bagi proses pengadaan dan pengelolaan pada periode berikutnya. Dokumen terkait penggunaan obat esensial telah dikumpulkan dan dibandingkan dengan standar manajemen obat yang telah ditetapkan. Data yang digunakan dalam analisis diperoleh dari Rencana Kebutuhan Obat Tahun 2022, faktur pembelian, serta laporan pendukung lainnya. Rata-rata tingkat kesesuaian obat sebesar 100,87% telah diidentifikasi, dengan variasi signifikan yang diamati di 22 puskesmas. Persentase kesesuaian tertinggi dan terendah tercatat di Puskesmas Pulasaren dan Kejaksan. Secara keseluruhan, efektivitas manajemen obat ditunjukkan melalui variasi tingkat kesesuaian dan ketepatan, yang mengindikasikan perlunya evaluasi lebih lanjut serta peningkatan terhadap ketersediaan obat.
Copyrights © 2025