Kualitas audit yang rendah dan lemahnya pengawasan memungkinkan terjadinya manipulasi laporan keuangan, bahkan di perusahaan yang seharusnya diawasi ketat oleh negara. Praktik ini tidak hanya merugikan investor, tetapi juga mengancam stabilitas pasar dan integritas sistem keuangan nasional. Oleh karena itu, pencegahan kecurangan dalam laporan keuangan memerlukan pendekatan sistematis, mencakup penetapan target keuangan yang wajar, penguatan pengawasan internal, serta audit yang independen dan berkualitas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menemukan bahwa financial target, ineffective monitoring, dan audit quality secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap fraudulent financial statement. Secara parsial, Sampel terdiri dari 33 perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2020–2023, menghasilkan 132 observasi setelah penghapusan data outlier. Analisis dilakukan menggunakan regresi data panel dengan pendekatan Common Effect Model (CEM) sebagai model terbaik. Uji t menunjukkan bahwa ineffective monitoring (p = 0,0413) dan audit quality (p = 0,0000) berpengaruh signifikan terhadap fraudulent financial statement. Sementara itu, financial target dan firm size tidak berpengaruh signifikan. Secara simultan, ketiga variabel independen berpengaruh signifikan terhadap fraud (p = 0,000003), meskipun adjusted R-squared hanya sebesar 0,1909.
Copyrights © 2025