Low back pain (LBP)sering dialami remaja, diduga dipengaruhi oleh durasi duduk yang lama dan posisi duduk tidak ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara lama duduk, posisi duduk tidak ergonomis, dan keluhan LBP pada siswa kelas XII SMAN 1 Parakansalak, Sukabumi, Indonesia. Penelitian observasional potong lintang dilakukan terhadap 194 siswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang menilai lama duduk, posisi duduk (menggunakan Body Awareness of Postural Habits in Young People [BAPHY]), dan keluhan LBP (menggunakan Roland-Morris Disability Questionnaire [RMDQ]). Uji Chi-square dan rasio prevalensi digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Prevalensi LBP mencapai 52,1% (101/194 siswa). Duduk >7 jam/hari berhubungan signifikan dengan LBP dalam seminggu terakhir (96,0% vs. 4,0%, χ²=126,702, p<0,001) dan setahun terakhir (96,0% vs. 4,0%, χ²=126,702, p<0,001). Posisi duduk tidak ergonomis juga berhubungan signifikan dengan LBP dalam seminggu terakhir (91,1% vs. 8,9%, χ²=90,857, p<0,001) dan setahun terakhir (91,1% vs. 8,9%, χ²=90,857, p<0,001). Lama duduk dan posisi duduk tidak ergonomis berhubungan kuat dengan LBP pada siswa SMA. Intervensi berupa penyediaan furnitur ergonomis, jeda berkala, dan edukasi postur dianjurkan. Kata kunci : Low back pain, lama duduk, posisi duduk, ergonomi, remaja
Copyrights © 2025