Penelitian ini menganalisis strategi pendidikan politik Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kabupaten Gowa dalam memberdayakan pemilih pemula serta dampaknya terhadap partisipasi demokratis pemuda dalam konteks lokal yang multikultural dan semi-agraris. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus tunggal , penelitian ini mengintegrasikan empat kerangka teoritik utama Teori Pemberdayaan, Efikasi Diri Politik, Institusionalisme Kritis, dan Ekologi Politik Budaya untuk menelaah dinamika kelembagaan, respons pemuda, dan hambatan sosial-budaya yang memengaruhi efektivitas program. Temuan menunjukkan bahwa meskipun terjadi peningkatan pengetahuan prosedural dan efikasi internal di kalangan pemilih muda, transformasi agensi politik masih bersifat simbolik dan terhambat oleh struktur patronase, nilai kekerabatan panngaderreng, serta ketimpangan digital. Pendidikan politik yang diinisiasi Komisi Pemilihan Umum cenderung prosedural, kurang reflektif, dan belum sepenuhnya adaptif terhadap konteks lokal. Penelitian ini merekomendasikan transisi menuju model participatory co-design, integrasi nilai budaya lokal, dan reformulasi indikator evaluasi berbasis transformasi politik. Implikasi teoritisnya meliputi penajaman pemahaman tentang efikasi politik dalam sistem demokrasi lokal, sementara secara praktis, studi ini menawarkan kerangka desain pendidikan politik yang lebih kontekstual, inklusif, dan berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025