Artikel ini mengkaji perlindungan pekerja perempuan terhadap potensi diskriminasi akibat penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pelaksanaan hubungan kerja. Kehadiran AI dalam proses produksi menyebabkan perubahan sistem dan cara kerja di perusahaan. Penggunaan AI dalam dunia kerja berdampak signifikan pada representasi perempuan dalam hubungan kerja, karena AI banyak digunakan untuk menggantikan pekerjaan administratif dan rutin yang memiliki pola serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan tersebut sebelumnya diduduki oleh pekerja perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan pendekatan konseptual melalui studi literatur data sekunder. Hasil kajian mengungkapkan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi pekerja perempuan dari diskriminasi di era AI, yaitu: (1) transformasi regulasi pelatihan kerja yang mendukung pekerja perempuan di bidang STEM untuk meningkatkan kesiapan penggunaan AI; (2) pengaturan penggunaan AI dalam program terkait jalur karier, perhitungan upah, tunjangan, dan kompensasi; (3) transformasi regulasi penggunaan perjanjian kerja bersama oleh serikat pekerja untuk memperjuangkan perlindungan pekerja perempuan di era AI; (4) penetapan regulasi etika teknologi; dan (5) penetapan batasan penggunaan AI dengan analogi serupa seperti penggunaan tenaga kerja asing. This article examines the protection of female workers against possible discrimination due to using AI in implementing employment relations. This is normative research with a conceptual approach conducted through a secondary data literature study. The result shows that some things which can be done to protect female workers from discrimination in the AI era are: (1) transformation of job training regulation that facilitates female workers in STEM fields to support readiness for use; (2) regulate the use of AI in programs related to career paths, calculation of wages, benefits, and compensation; (3) Transformation of the regulation of the use of collective labour agreements by worker unions to fight for the protection of female workers in the AI era in; (4) stipulate ethical regulation of technology; and (5) setting restrictions on the use of AI by analogy similarly with the use of foreign workers.
Copyrights © 2025