Penelitian ini mengkaji implementasi kebijakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dalam mendukung pendidikan anak-anak tanpa kewarganegaraan di Malaysia melalui program literasi dasar di Sanggar Bimbel Sungai Mulia. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi pembelajaran, penggunaan media, serta peran relawan dan lembaga pendukung dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Literasi dasar meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sebagai fondasi pendidikan lanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang interaktif dan empatik mampu meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan kemampuan akademis siswa. Kendala seperti kurangnya tenaga pengajar dan keterbatasan infrastruktur diatasi melalui kolaborasi antara KBRI, Atdikbud, relawan, dan masyarakat. Program ini mencerminkan keberpihakan negara terhadap kelompok rentan dan memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan nonformal yang berkelanjutan dan berkeadilan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025