Bendungan zonal merupakan struktur urugan tanah yang umum digunakan dengan inti kedap air yang dilindungi oleh zona filter dan shell. Salah satu potensi kegagalan terbesar berasal dari rembesan air yang tidak terkendali, yang menyumbang sekitar 30% dari total kegagalan bendungan. Curtain grouting adalah metode pengendalian rembesan melalui injeksi grout ke dalam rekahan batuan untuk mengurangi permeabilitas. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kedalaman curtain grouting terhadap pola flow net dan faktor keamanan bendungan zonal pada kondisi rembesan steady-state dan transient. Simulasi numerik dilakukan menggunakan GeoStudio SEEP/W dan SLOPE/W dengan variasi kedalaman grouting 0 m, 20 m, 30 m, 40 m, 50 m, dan 60 m. Kondisi steady-state dimodelkan pada elevasi muka air hulu +280 m, sedangkan kondisi transien meliputi rapid drawdown dari +280 m ke +262,9 m dan impounding dari dasar sungai ke +280 m dan elevasi hilir tetap +222 m. Hasil menunjukkan bahwa grouting memperpanjang jalur rembesan, menurunkan gradien hidraulik, dan memindahkan garis freatik menjauh dari permukaan hilir. Debit rembesan turun hingga 81,66% pada steady-state dan >84% pada impounding. Faktor keamanan tanpa grouting tidak memenuhi standar (FK < 1,5), dan dibutuhkan grouting minimal 30 m untuk mencapai kestabilan. Faktor keamanan terhadap piping sebesar 10,692 dan kecepatan rembesan jauh di bawah batas kritis. Perbandingan hasil simulasi numerik dengan perhitungan manual menunjukkan deviasi yang tidak jauh berbeda. Kata Kunci: bendungan zonal, flow nets, faktor keamanan, steady-state, transient seepage
Copyrights © 2025