Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah dengan indeks risiko bencana sedang (119, 56) tahun 2022. Erupsi gunung berapi dapat menimbulkan kerusakan fisik dan korban jiwa yang tinggi, terutama jika penanganan darurat tidak dilakukan dengan cepat dan tepat. Salah satu keterampilan penting dalam situasi darurat adalah Resusitasi Jantung Paru (RJP), yang dapat menyelamatkan nyawa korban henti jantung sebelum bantuan medis tiba. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh simulasi bencana letusan gunung berapi terhadap keterampilan resusitasi jantung paru (RJP) siswa SMA Negeri 1 Cangkringan. Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimen dengan one-group pretest-posttest design . Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden diberikan intervensi berupa simulasi bencana letusan gunung berapi dan pertolongan pertama pada korban henti jantung. Instrumen penelitian berupa lembar observasi keterampilan CPR berdasarkan pedoman American Heart Association (AHA) 2020. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon . Hasil uji statistik menunjukkan adanya peningkatan keterampilan RJP siswa secara signifikan setelah mengikuti simulasi, dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa simulasi bencana letusan gunung berapi efektif dalam meningkatkan keterampilan RJP siswa. Harapanya simulasi ini diterapkan secara sistematis dalam program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah.
Copyrights © 2025