Nama memiliki peran penting dalam identitas budaya dan sosial. Penelitian ini mengkaji pola penamaan tradisional di Dusun Srepeng, Semanu, Gunungkidul dengan fokus pada awalan nama “Tu”, “Mar”, dan “Nga”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola silabel awal nama berdasarkan tahun lahir dan mengidentifikasi perkembangan pola penamaan di masyarakat Jawa. Data diperoleh dari wawancara dengan 10 informan yang menghasilkan 30 data nama. Teori onomastik digunakan untuk menganalisis asal-usul, bentuk, dan makna nama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik cakap tansemuka. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode padan. Hasil penelitian menunjukkan nama dengan silabel awal “Mar” digunakan oleh 10 orang dari tahun 1948–1996 dengan puncaknya pada 1981. Nama dengan silabel awal “Tu” digunakan oleh 13 orang antara tahun 1946–1992 dengan puncaknya pada 1960-an. Nama dengan silabel awal “Nga” digunakan oleh 7 orang dengan puncaknya pada 1970-an. Penelitian ini menemukan bahwa pola penamaan tradisional lebih banyak digunakan oleh generasi yang lahir antara 30–70 tahun lalu dan mulai berkurang pada generasi yang lebih muda. Modernisasi dan globalisasi memengaruhi perubahan pola penamaan, dengan banyak orang tua kini memilih nama-nama modern. Studi ini memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan.
Copyrights © 2025