Penurunan produktivitas dan profitabilitas petani merupakan tantangan utama dalam system pertanian lokal, terutama akibat faktor usia petani, adaptasi teknologi, serta tekanan lingkungan seperti hama dan degradasi tanah. Penelitian ini bertujuan membangun model ketahanan pangan berkelanjutan menggunakan pendekatan system dinamis untuk mengevaluasi dampak faktor people dan planet terhadap produktivitas komoditas bawang merah dan padi di Desa Nglinggo, Kabupaten Nganjuk. Model dikembangkan menggunakan perangkat lunak STELLA 10.0.6 dan dianalisis melalui integrasi PLS-SEM, data lapangan, serta simulasi multi-skenario. Salah satu scenario yang diuji adalah pemupukan kombinatif NPK 750 kg/ha, pupuk cair organik 6 liter/ha, dan bokashi 10 ton/ha. Hasil menunjukkan bahwa petani dengan usia >56 tahun dan rendahnya adaptasi teknologi merupakan risiko personal dominan. Sementara itu, intensitas serangan hama dan penurunan kesuburan akibat pupuk kimia menjadi penghambat risiko aspek planet yang utama. Skenario intervensi menunjukkan peningkatan produktivitas hingga 10-15% (bawang merah) dan 8-12% (padi), dengan penghematan biaya pupuk mencapai 30%. Nilai produktivitas ekuivalen dengan Rp 176.400.000/ha/musim untuk bawang merah dan Rp 25.000.000/ha/musim untuk padi. Tanpa intervensi, simulasi jangka Panjang memprediksi penurunan produktivitas 5-8% per tahun. Model ini dapat digunakan sebagai alat bantu perencenaan kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan system pangan lokal Kata kunci: sistem dinamis, ketahanan pangan, risiko pertanian
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025