Dengan memanfaatkan teknlogi yang tepat, limbah tongkol jagung bisa diubah dan dimanfaatkan dengan baik dengan upaya yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengolah limbah produksi pertanian menjadi briket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan briket dan kualitas briket berdasarkan standar SNI 01-6235-2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hasil penelitian ini briket pada sampel A sampai F yang memenuhi standar SNI briket pada kadar abu yaitu sampel B dengan campuran perbandingan bahan 90% Arang Tongkol Jagung dan 10% Tepung Tapioka = 100gr Arang tongkol Jagung dengan 15gr Tepung Tapioka. Sedangkan hasil uji Nilai Kalor yaitu sampel A= 95% arang Tongkol Jagung dan 15% Tepung Tapioka. Dan sampel D = 95% arang Tongkol Jagung dan 15% Sagu, kedua sampel sudah dapat memenuhi standar SNI briket. Dan untuk pengujian nilai Laju Pembakaran pada sampel A sampai F yang menghasilkan nilai Laju Pembakaran tertinggi adalah sampel D dengan komposisi perbandingannya adalah 95%= 150gram Tongkol Jagung, 15% = 22gram. Namun briket pada sampel A sampai F untuk pengujian Kadar air belum ada yang memenuhi standar SNI briket. Jadi dapat disimpulkan bahwa perekat Sagu lebih baik dibanding dengan perekat dengan menggunakan Tepung Tapioka untuk pengujian nilai kalor dan nilai Laju pembakaran. Namun untuk kadar abu perekat tepung tapioka lebih baik dibanding dengan perekat Sagu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025