Stunting adalah keadaan terganggunya pertumbuhan pada balita, dikarenakan oleh kurangnya gizi yang baik, infeksi yang sering, serta kurangnya dukungan lingkungan yang memadai. Anak-anak dianggap stunted jika tinggi badan menurut usia berada lebih dari 2 deviasi standar dibawah median dari standar pertumbuhan anak WHO. Pola asupan makanan salah satu aspek yang berdampak pada status gizi. Dikarenakan jumlah dan mutu makanan & minuman diambil akan memengaruhi kesehatan seseorang. Jika asupan nutrisi memadai & seimbang sangat krusial dalam proses pertumbuhan yang sehat, perkembangan fisik yang optimal, serta kecerdasan anak. Riset ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan hubungan pola pemberian makan dengan insiden stuntig balita di desa Karangwangi tahun 2025. Rancangan yang digunakan adalah case control. Melibatkan 75 sampel balita & orang tua balita untuk mengisi angket. Hasil dari riset dengan memakai statistic chi-square memperoleh nilai P-value 0.000<0.05 maka artinya Ho tidak diterima dan Ha diterima. Dapat disimpulkan terdapat hubungan yang berkaitan pada pola pemberian makan terhadap kejadian stunting di desa Karangwangi tahun 2025. Penelliti menyarankan untuk melakukan riset selanjutnya menggunakan sampelyang lebih luas untuk mendukung temuan terhadap hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting. Mengembangkan kajian tentang aspek-aspek tambahan lain yang turut berkontribusi terhadap terjadinya stunting , beberapa hal juga berperan antara lain keadaan social ekonomi, pola asuh, serta akses terhadap layanan Kesehatan & gizi. Menggunakan metode penelitian yang lebih mendalam, untuk melihat dampak jangka Panjang dari pola pemberian makan terhadap pertumbuhan anak
Copyrights © 2025