Hipertensi menjadi masalah kesehatan global yang menjangkit 1,28 miliar orang, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, dengan peningkatan kasus di Kota Prabumulih dari 6.612 pada tahun 2022 menjadi 49.287 pada tahun 2024, termasuk 6.157 kasus di Puskesmas Karang Raja. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional dan sampel 99 pasien di wilayah tersebut menemukan bahwa 29,3% terkonfirmasi hipertensi, didominasi perempuan dengan distribusi usia yang merata. Faktor risiko seperti riwayat keluarga (43,4%), kebiasaan merokok (56,6%), serta rendahnya pengetahuan (88,9%) berkontribusi pada kejadian hipertensi, meskipun sebagian besar memiliki sikap positif (83,8%) terhadap pencegahan. Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara jenis kelamin, riwayat keluarga, stres, merokok, sikap, dan aktivitas fisik dengan risiko hipertensi, sedangkan usia, IMT, dan tingkat pengetahuan tidak berpengaruh signifikan. Faktor dominan penyebab risiko adalah jenis kelamin, aktivitas fisik, riwayat keluarga, dan sikap. Meski banyak responden memiliki IMT normal, rendahnya pengetahuan dan aktivitas fisik memperbesar risiko, sehingga intervensi perlu difokuskan pada edukasi, promosi aktivitas fisik, skrining dini, serta pengendalian stres dan kebiasaan merokok untuk mengurangi beban penyakit yang mencapai Rp31 triliun/tahun akibat komplikasi.
Copyrights © 2025