Operasi merupakan tindakan lanjutan penanganan kegawatdaruratan berdasarkan kondisi pasien. Tindakan pembedahan dipandang sebagai peristiwa besar yang dapat menimbulkan respon fisiologis dan psikologis khususnya kecemasan pada pasien dan keluarga pasien. Kecemasan pre operasi secara signifikan memengaruhi hasil pembedahan. Penatalaksanaan kecemasan pasien dapat dilakukan saat visite pre-operasi oleh tim anestesi. Kunjungan atau visite ini tidak hanya memungkinkan perkenalan, konfirmasi kondisi medis, dan penjelasan peran anestesi, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mendiskusikan kekhawatiran spesifik pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dilakukan visite anestesi terhadap tingkat kecemasan pasien pre-operasi bedah ortopedi spinal anestesi di bangsal RS PKU Muhammadiyah Gamping. Dengan metode penelitian kuantitatif desain one group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan accidental sampling didapatkan 42 responden dengan rumus slovin. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner APAIS versi Indonesia. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Sebelum dilakukan visite anestesi responden berada pada tingkat kecemasan ringan (16.7%), sedang (47.6%) dan berat (35.7%), kemudian setelah dilakukan visite anestesi tingkat kecemasan pasien menurun dengan rata rata pada tingkat cemas ringan (59.5%). Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p-value 0.000 (<0.05), sehingga Ha diterima, yang artinya terdapat pengaruh dilakukan visite anestesi terhadap tingkat kecemasan pasien pre-operasi bedah ortopedi spinal anestesi di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Peningkatan visite anestesi sebagai intervensi krusial dalam persiapan pasien pre operasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peningkatan komunikasi efektif, empati, pemberian informasi yang jelas dan edukasi pasien yang komprehensif selama visite.
Copyrights © 2025