Energi listrik merupakan hal yang diperlukan manusia untuk melakukan aktivitas keseharian. Di Desa Tangsi Gunung Halu terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang mampu memberikan kapasitas daya maksimal sebesar 18kW kepada beban. Akan tetapi, kebutuhan beban rumah tangga meningkat, lalu diperlukan sebuah solusi peningkatan daya listrik. Penerapan konsep hibrid antara PLTMH dengan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan baterai merupakan solusi yang terbaik. Baterai digunakan sebagai sumber listrik cadangan yang mampu memberikan pasokan energi ke warga jika terjadinya kendala terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH). Grid yang akan digunakan pada PLTH ini adalah grid AC, maka baterai harus memiliki sifat fleksibel untuk mengubah arus AC menjadi DC, dan sebaliknya. Bi-directional inverter bersama dengan buck-boost converter dapat memberikan kemampuan fleksibilitas tersebut. Landasan penanggulangan masalah tersebut adalah penyusunan simulasi. Simulasi bermanfaat untuk mengetahui kelayakan dari konsep. Pengujian telah dilakukan terhadap simulasi yang telah dirangkai. Dari pengujian tersebut diketahui bahwa konsep penerapan bidirectional inverter dan baterai mampu untuk dapat menjadi sumber untuk grid, serta menerima energi dari kedua pembangkit listrik. Dari pengujian telah diperoleh nilai sebersar 0,07% penurunan SOC dalam rentan 3 detik ketika discharging, lalu telah diperoleh nilai sebear 0,33% peningkatan SOC dalam rentan 3 detik. Kata Kunci — Baterai, bi-directional, converter
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024