Indonesia menduduki peringkat keempat dalam memproduksi kopi dan kalangan remaja usia 18-24 tahun mengalami peningkatan sebagai konsumen kopi sehari-hari. Hadirnya coffeeshop menjawab kebutuhan dari manusia untuk bertemu dengan kerabat, mengerjakan tugas, dan bahkan hanya sekedar bercengkrama. Munculnya kompetitor membuat banyak coffeeshop yang baru merintis harus menyusun kembali strategi agar tidak kalah dengan kompetitor tersmasuk Kopi Tanda Bagi. Menurut Adrinoviarini et al (2022), salah satu cara untuk dapat menentukan strategi suatu usaha adalah dengan analisis SWOT yang merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk menentukan strategi usaha. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk memasrkan Kopi Tanda Bagi menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Pada penelitian ini menggunakan metode SWOT, IFE, EFE, dan QSPM dalam menentukan rencana strategi pengembangan coffeeshop. Hasil dari analisa Kopi Tanda Bagi memiliki EFE sebesar 2,95 dan IFE sebesar 2,945. Hasil tersebut menunjukan posisi perusahaan berada pada sel V yang dimana perusahaan sebagai hold and maintain. Terdapat beberapa strategi yang dapat diberikan, yaitu melakukan perbaikan penentuan harga menu makanan dengan penyesuaian ke target pasar, mengatur strategi promosi dan penentuan harga untuk menarik konsumen, dan melakukan perbaikan harga jual dengan penyesuaian ke target pasar dan juga harga bahan baku. Kata kunci: Strategi, QSPM, Coffeeshop
Copyrights © 2024