Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 23, No 4 (2025): July 2025

Karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Bengkulu dan Perubahan Penggunaan Lahannya dalam Kaitannya dengan Kejadian Banjir

Saraswati, Gredia Sekar (Unknown)
Asdak, Chay (Unknown)
Joy, Benny (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2025

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu areal tempat berlangsungnya proses-proses biofisik hidrologis; yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya pada sungai utama ke laut atau danau.  Salah satu DAS dengan kepadatan penduduknya paling tinggi di Provinsi Bengkulu adalah DAS Air Bengkulu.  Penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengkajian terhadap karakteristik DAS Air Bengkulu, perubahan penggunaan lahan tahun 2013-2022 dan hubungannya dengan frekuensi kejadian banjir. Analisis sistem informasi geografis (SIG), analisis data curah hujan harian, dan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) digunakan dalam penelitian ini.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa DAS Air Bengkulu memiliki luas ± 50.035 ha, keliling DAS-nya 110,63 km, Panjang sungai utama 57,91 km, lebar DAS-nya 20,13 km, Panjang DAS-nya 37,93 km, ketinggian tempat 0-1.000 mdpl, dan jumlah sungai keseluruhan 14 buah. Bentuk DAS ini termasuk paralel, dengan pola aliran sungainya denditrik dan nilai kerapatan sungai 1,06. DAS Air Bengkulu ini termasuk kategori yang harus dipulihkan karena memiliki lahan kritis yang luas. Dalam kurun waktu 10 tahun (2012-2021) telah terjadi perubahan penggunaan lahan di DAS Air Bengkulu. Penggunaan lahan berupa hutan berkurang seluas 2.684 ha (5,4%), perkebunan sawit bertambah 1.966 ha (3,9%), pemukiman bertambah 2.800 ha (5,6%), lahan pertanian campur bertambah 1.973 ha (3,9%), dan areal pertambangan bertambah 1.637 ha (3,2%).  Fluktuasi kejadian banjir yang terjadi di DAS Air Bengkulu dipengaruhi oleh intensitas curah hujan dan penggunaan lahannya. Korelasi luasan lahan pertanian, pemukiman, sawah; perkebunan dan pertambangan bernilai positif artinya meningkatnya jumlah penggunaan ini akan meningkatkan nilai debitnya.  Korelasi luasan hutan dan semak belukar bernilai negatif artinya meningkatnya luas penggunaan lahan ini akan menurunkan debit sungainya. Kelas penggunaan lahan dan curah hujan memiliki hubungan yang kuat terhadap debit total, dengan nilai diterminasi 95%.

Copyrights © 2025