Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki beberapa kompenen utama untuk mencapainya, salah satunya yaitu pada keberlanjutan di sektor pertanian khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan di negara agraris seperti Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan produksi padi di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan, tahun 2022 produksi padi mencapai 9,36 juta ton menjadi 9,08 juta ton pada tahun 2023. Fluktuasi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi makro, termasuk kebijakan moneter seperti jumlah uang beredar, inflasi, dan suku bunga, serta faktor tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak kebijakan moneter dan tenaga kerja terhadap produksi padi di enam kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah (Cilacap, Kudus, Semarang, Surakarta, Tegal, dan Purwokerto) pada periode waktu 2019-2023. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis regresi data panel yang bersumber dari BPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa REM adalah model terpilih dan uji validitasnya menyatakan bahwa inflasi tidak berdampak signifikan dan jumlah uang beredar berdampak negatif dan signifikan, di sisi lain suku bunga dan tenaga kerja berdampak positif dan signifikan terhadap produksi padi.
Copyrights © 2025