Artikel “Sativa: Reinterpretasi Dewi Sri Pada Busana Couture dengan Bahan Alam” difokuskan pada penciptaan motif dan busana couture dengan menggunakan bahan alam. Kain sansevieria sebagai bahan utama dikombinasikan dengan menggunakan media lain berbahan alam. Penciptaan karya yang terinspirasi dari tokoh Dewi Sri, yang oleh sebagian masyarakat tertentu dipercaya sebagai Dewi Padi atau Dewi Kesuburan. Dewi Sri sebagai sumber inspirasi yang menarik untuk dijadikan ide dalam penciptaan karya, pada aspek nilai historis dan makna filosofis yang dipercaya oleh sebagian masyarakat di Nusantara. Keterkaitan antara Indonesia sebagai salah satu negara agraris dengan kearifan budaya dan tradisi yang ada, maka karya yang dihasilkan dengan memadukan bahan alam. Haute couture merupakan salah satu dari sekian banyak istilah penyebutan busana. Penyebutan itu digunakan untuk busana ekslusif yang dibuat dengan ciri karakteristik personal sesuai dengan kebutuhannya. Konsep seni yang digunakan untuk pembuatan busana dan motif adalah konsep reinterpretasi sanggit dengan konsep tatasusun kontras untuk penataan motifnya. Karya busana yang dihasilkan adalah sejumlah enam karya, dengan judul (1) Amabaki (2) Amaluku (3) Atanam (4) Amatun (5) Ahani, dan (6) Anutu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025