Onggok adalah hasil limbah tapioka dengan kadar protein dan lemak kasar rendah namun memiliki kadar karbohidratnya tinggi. Onggok sendiri merupakan hasil samping dari industri pembuatan tepung tapioka yang berasal dari ubi kayu atau singkong. Penelitian ini berfokus pada pengaruh penambahan level onggok sebagai bahan campuran dalam pembuatan silase pakan lengkap terhadap kecernaan BK, BO dan produksi NH3 secara In-Vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kandungan kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO) dan nilai NH3 dalam pembuatan pakan lengkap dengan penambahan level onggok sebagai bahan campuran dalam pembuatan silase secara in vitro. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan RAK (Rancangan Acak Kelompok) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Data yang diperoleh akan dianalisi menggunakan ANOVA untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh perlukaan yang digunakan dan apabila hasil terdapat perbedaan akan dianalisis lanjutan menggunakan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perlakuan menggunakan penambahan level onggok tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan NH3. Hasil rataan Kecernaan bahan kering (KcBK) berturut-turut pada P0 atau perlakuan tanpa pemberian onggok mencapai 50,93%. Sedangkan KcBK setelah penambahan onggok direpresentasikan dengan perlakuan P1, P2, dan P3 dengan besar kecernaan bahan kering secara berurutan adalah 51,66; 52,55; dan 53,64%. Hasil rataan NH3 berturut-turut adalah 3,61d ± 0,26 mM untuk P0; 3,44c ± 0,20 mM untuk P1; 3,33b ± 0,13 mM untuk P2; dan 3,22a ± 0,14 mM untuk P3.
Copyrights © 2023