Cekaman kekeringan berdampak langsung terhadap pertumbuhan tanaman kopi sehingga dapat menurunkan produktivitasnya. Salah satu upaya mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pendekatan ramah lingkungan menggunakan biostimulan keong mas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh biostimulan keong mas terhadap pertumbuhan bibit kopi Robusta dan Arabika fase siap tanam pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian dilaksanakan pada musim kemarau bulan Juni sampai September 2024 di rumah kaca dengan suhu rata-rata daerah Jember 33-35 °C. Metode yang digunakan pada percobaan pertama adalah pengukuran beberapa kadar air media untuk menentukan kondisi optimal bibit tumbuh dan kondisi kekeringan sebagai acuan percobaan berikutnya. Percobaan kedua melakukan pengujian respon pertumbuhan bibit kopi menggunakan metode RAK non faktorial dengan 6 perlakuan meliputi: 1) Bibit kopi Robusta pada kondisi kondisi kadar air (KA) media normal, 2) Bibit kopi Arabika dengan kondisi KA normal, 3) Bibit kopi Robusta dengan kondisi tercekam keringan, 4) Bibit kopi Arabika dengan kondisi tercekam keringan, 5) Bibit kopi Robusta dengan kondisi tercekam kekeringan + asupan biostimulan, dan 6) Bibit kopi Arabika dengan kondisi tercekam kekeringan + asupan biostimulan. Setiap perlakuan terdapat 4 blok. Pengamatan dilaksanakan selama 4 bulan dengan variabel yang diamati meliputi pertambahan tinggi bibit, pertambahan diameter batang, panjang akar, pertambahan jumlah daun, luasan daun, klorofil, kerapatan stomata, bobot segar dan bobot kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit kopi masih tetap bisa bertahan dan tumbuh pada kadar air media 41% dan mulai mengering pada kadar air tanah <12%. Penambahan biostimulan keong mas pada bibit kopi Robusta dan Arabika memiliki peran signifikan terhadap pertumbuhan bibit dalam kondisi cekaman kekeringan.
Copyrights © 2025