Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis
Vol 13, No 1 (2025): Juni

SIGNIFIKASI POTRET PEREMPUAN MULIA DALAM AL-QUR’AN SERTA KORELASINYA DENGAN PRINSIP KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER

Aisyiyyah, Lu'luatul (UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon)
Taufiq, Wildan (UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Zulaiha, Eni (UIN Sunan Gunung Djati Bandung)



Article Info

Publish Date
21 Jun 2025

Abstract

This study aims to examine the Qur'anic verses that contain noble female figures using Roland Barthes' signification theory approach. Signification enriches the understanding of God's word through linguistic and mythical analysis. The object of study includes seven female figures immortalized in the Qur'an, namely Maryam, the mother of Moses, Asiyah, Bilqis, two daughters of Prophet Shu'aib, Siti Sarah, and Siti Hajar. This research uses a qualitative method based on library research, with a thematic approach (dirāsat al-mawḍū'iyyah) to one main verse of each character. The results of the analysis show that the portraits of these noble women not only serve as ibrah, but also reflect the principles of gender equality and justice. The reinterpretation of these figures reveals the spiritual and social roles of women in the construction of revelation. The novelty of this research lies in the specific focus on female figures endowed with noble degrees in the Qur'an as well as the integration of Barthes' semiotic approach with the discourse of gender equality. The findings contribute to the development of gender-sensitive Qur'anic interpretation and open up space for a fairer interpretation of the role of women in religious texts. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an yang memuat tokoh-tokoh perempuan mulia dengan menggunakan pendekatan teori signifikasi Roland Barthes. Signifikasi memperkaya pemahaman firman Allah melalui analisis linguistik dan mitos. Objek kajian mencakup tujuh tokoh perempuan yang diabadikan dalam Al-Qur’an, yakni Maryam, ibunda Musa, Asiyah, Bilqis, dua putri Nabi Syu’aib, Siti Sarah, dan Siti Hajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi pustaka (library research), dengan pendekatan tematik (dirāsat al-mawḍū‘iyyah) terhadap satu ayat utama dari masing-masing tokoh. Hasil analisis menunjukkan bahwa potret perempuan-perempuan mulia tersebut tidak hanya berfungsi sebagai ibrah, tetapi juga mencerminkan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan gender. Pemaknaan ulang terhadap figur-figur tersebut mengungkap peran spiritual dan sosial perempuan dalam konstruksi wahyu. Kebaruan penelitian ini terletak pada fokus spesifik terhadap tokoh perempuan yang dikaruniai derajat mulia dalam Al-Qur’an serta integrasi pendekatan semiotika Barthes dengan wacana kesetaraan gender. Temuan ini berkontribusi terhadap pengembangan tafsir Al-Qur’an yang peka gender dan membuka ruang pemaknaan yang lebih adil terhadap peran perempuan dalam teks keagamaan.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

diya

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Diya al-Afkar adalah jurnal ilmiah yang memfokuskan studi al-Quran dan al-Hadis. Jurnal ini menyajikan karangan ilmiah berupa kajian ilmu-ilmu al-Quran dan al-Hadis, penafsiran/pemahaman al-Quran dan al-Hadis, hasil penelitian baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan yang terkait tentang ...