Whey merupakan hasil samping dari pembuatan keju, dangke, ataupun tahu susu. Mengingat whey mengandung sekitar 55% total nutrisi dari susu maka whey dangke dapat diolah menjadi berbagai produk salah satunya menjadi mentega. Mentega yang difermentasi dengan starter bakteri asam laktat (BAL) akan memiliki rasa yang lebih disukai dan khas dibandingkan dengan mentega biasa. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh bakteri Lactobacillus lactis dan suhu pasteurisasi pada pembuatan mentega dari lemak dalam whey terhadap kualitas organoleptik mentega yaitu warna, aroma, dan tekstur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x4 dengan 3 kali ulangan. Faktor A adalah level penambahan bakteri (0,5%, 1%, 1,5% dan 2%). Faktor B adalah suhu pasteurisasi 60°C dan 70°C. Penambahan bakteri dan suhu pasteurisasi memengaruhi warna, aroma, dan tekstur mentega secara signifikan. Kombinasi keduanya tidak menghasilkan perubahan organoleptik yang lebih nyata. Hasil Penelitian menunjukkan penambahan level konsentrasi bakteri dan suhu pasteurisasi dapat menurunkan warna kuning, menghasilkan aroma asam, dan tekstur lunak pada mentega yang dihasilkan.
Copyrights © 2025