Masih banyak pelaksanaan program CSR yang hanya terfokus pada pengumpulan donasi berupa uang dan barang daripada program yang terfokus pada pemberdayaan, terlebih lagi yang menerapkan konsep bisnis sosial sebagai sebuah konsep yang menggunakan pendekatan keberlanjutan dengan tujuan menciptakan kemandirian dari komunitas sasaran. Fenomena donasi dalam program CSR di Indonesia kerap memicu moral hazard, mengaburkan tujuan utama CSR sebagai upaya pemberdayaan berkelanjutan. Karenanya perlu banyak kajian pemberdayaan yang menggunakan pendekatan keberlanjutan seperti bisnis sosial atau kewirausahaan sosial, maka fokus artikel penelitian pada kajian penerapan model bisnis sosial di program CSR Pengklik Flory. Agar dapat menyajikan gambaran mendalam, metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan prespektif analisis deskriptif. Kajian ini memperoleh gambaran model bisnis sosial bersinggungan, dimana output pemberdayaan ekonominya menjadikan kelompok usaha Pengklik Flory sebagai supplier tanaman hias dan keras bagi Badan Usaha Milik Negera Taman Wisata Candi (BUMN TWC) sebagai perseroan pengelola taman di Kawasan Candi Borobudur, Prambanan, dan Boko. Rumusan model bisnis sosial diperoleh dari hasil pengawasan evaluasi tahapan penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi beserta melihat karakter lokalitas komunitas sasaran
Copyrights © 2025