Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama di sektor kelautan. Namun, nelayan pesisir, termasuk di Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, masih hidup dalam kemiskinan. Kondisi ini disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan yang kompleks. Penelitian ini bertujuan mengkaji upaya pengentasan kemiskinan melalui pendekatan sosio-ekologis di kalangan nelayan pesisir Pulau Bengkalis. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara, serta data sekunder dari literatur dan sumber tepercaya lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar nelayan adalah lansia produktif dengan tingkat pendidikan rendah dan tanggungan keluarga sedang. Kondisi ini memperburuk kerentanan mereka terhadap kemiskinan. Selain itu, ada dampak sosio-ekologis yang signifikan seperti minimnya partisipasi pemuda dalam sektor perikanan, kurangnya kesadaran terhadap pelestarian lingkungan, dan praktik pengelolaan laut yang tidak berkelanjutan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa program pengentasan kemiskinan harus disesuaikan dengan kondisi sosial dan ekologi masyarakat nelayan. Pemerintah daerah disarankan membuat program pelatihan, pengembangan kewirausahaan, dan membantu nelayan mengakses pasar yang lebih luas untuk meningkatkan kesejahteraan.
Copyrights © 2025