Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil model prediksi financial distress dan menentukan model prediksi apa yang memiliki tingkat akurasi tertinggi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2022. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan sampel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan antara model Fulmer, Taffler, dan Zmijewski. Model Fulmer ditemukan terdapat 58 observasi tidak termasuk financial distress dan 6 observasi termasuk financial distress. Model Taffler ditemukan terdapat 45 observasi tidak termasuk financial distress, 14 observasi termasuk grey area, dan 45 observasi termasuk financial distress. Model Zmijewski ditemukan 54 observasi tidak termasuk financial distress, dan 10 observasi termasuk financial distress. Model Zmijewski memiliki tingkat akurasi tertinggi sebesar 68,75% dibandingkan model Fulmer dan Taffler yang memiliki tingkat akurasi yang sama sebesar 59,38%.
Copyrights © 2025