Latar belakang: Keselamatan listrik pada peralatan medis merupakan aspek yang sangat krusial karena berhubungan langsung dengan perlindungan pasien dan tenaga medis. Arus bocor, meskipun kecil, dapat menimbulkan risiko kejutan listrik yang berbahaya. Oleh sebab itu, diperlukan standar internasional dalam pengujian keselamatan listrik, salah satunya IEC 62353, yang memberikan pedoman praktis dalam pemeriksaan rutin perangkat medis di lapangan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan metode pengujian arus bocor pada pasien monitor berdasarkan standar IEC 62353, serta memberikan rekomendasi metode yang paling sesuai dalam menjamin keselamatan listrik peralatan medis. Metode: menggunakan desain eksperimental dengan pengujian pada dua unit pasien monitor, yaitu Dinamap PRO400V2 dan Nihon Kohden. Instrumen yang digunakan adalah Electrical Safety Analyzer Bender UNIMET 810ST. Tiga metode utama dari IEC 62353 diterapkan, yaitu metode Langsung (Direct), Alternatif (Alternative), dan Diferensial (Differential). Data hasil pengujian dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan nilai arus bocor terhadap ambang batas standar. Hasil: Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh nilai arus bocor masih berada di bawah batas maksimum IEC 62353, yakni 500 µA untuk metode Langsung dan Diferensial, serta 1000 µA untuk metode Alternatif. Analisis menunjukkan bahwa metode Diferensial lebih sensitif, metode Langsung lebih stabil, sedangkan metode Alternatif dapat digunakan untuk peralatan dalam kondisi tidak aktif. Kesimpulan: Pengujian menggunakan standar IEC 62353 terbukti efektif dalam memastikan keselamatan listrik pasien monitor. Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting bagi pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam peningkatan kompetensi tenaga elektromedis dan upaya pemeliharaan peralatan medis agar tetap aman, andal, dan sesuai standar internasional.
Copyrights © 2025