Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi deformasi permukaan tanah yang terjadi pasca gempa bumi Myanmar berkekuatan 7.7 Mw pada 28 Maret 2025. Sepasang data citra Sentinel 1A dan 1B digunakan dalam mengamati perubahan tanah sebelum dan setelah terjadinya gempa utama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar (DInSAR), yang mampu mendeteksi perubahan kecil pada permukaan bumi dengan resolusi spasial tinggi. Data citra satelit Sentinel-1 diolah untuk menghasilkan interferogram yang menunjukkan pola deformasi. Hasil analisis menunjukkan adanya pergeseran permukaan tanah signifikan di sepanjang zona sesar aktif Sagaing dengan arah dominan pergeseran horizontal dan vertikal yang bervariasi. Deformasi maksimum terdeteksi di sekitar lokasi gempa utama mencapai -25 cm relatif mengalami penurunan muka tanah (subsidence) terhadap line of sight. Disisi lain terjadi kenaikan muka tanah (uplift) maksimum sebesar +2.3 cm terhadap line of sight di bagian barat daya Sesar Sagaing dan pusat gempa 7.7 Mw. Distribusi nilai deformasi menunjukkan orientasi yang sesuai dengan model mekanisme sumber gempa sesar geser menganan. Hasil uji model juga menunjukan kesesuaian citra yang akurat dengan nilai koherensi sebesar 0.6 hingga 0.9.
Copyrights © 2025