Keterlambatan pengiriman bahan baku menjadi tantangan penting dalam industri manufaktur, termasuk pada Usaha Kayu Cilik, yang fokus pada produksi trofi dan suvenir dari bahan kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai penyebab keterlambatan material serta mengusulkan solusi perencanaan kebutuhan bahan mentah melalui penerapan metode Material Requirement Planning 1 (MRP 1) dan Economic Order Quantity (EOQ). Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif dengan pendekatan observasi langsung, wawancara kepada pemilik usaha, serta analisis data primer dan sekunder dari tahap produksi. Data diproses untuk mengidentifikasi kebutuhan bahan baku, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan titik pemesanan ulang (reorder point/ROP) yang paling efisien. Hasil penerapan EOQ menunjukkan jumlah pesanan yang optimal untuk setiap kategori bahan baku seperti kayu jati, cat, lem presto, dempul kayu, dan stiker. Dengan pendekatan ROP, ditentukan momen pemesanan ulang berdasarkan penggunaan rata-rata harian dan waktu tunggu (lead time). Selanjutnya, metode MRP 1 diaplikasikan untuk menggabungkan seluruh data tersebut ke dalam Jadwal Induk Produksi (MPS), memungkinkan perusahaan menghindari kelebihan atau kekurangan bahan baku dengan efisien. Penggunaan metode ini berhasil menghasilkan sistem pengelolaan persediaan yang efisien, dapat mengurangi biaya penyimpanan dan pemesanan, serta menghindari keterlambatan dalam proses produksi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggabungan EOQ dan MRP 1 merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan efisiensi operasional serta kepuasan pelanggan di Usaha Kayu Cilik.
Copyrights © 2025