Permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari menjadi dasar dari proyek ini, yaitu pemborosan energi listrik akibat lampu teras yang sering dibiarkan menyala terus-menerus atau tidak dinyalakan saat gelap karena kelalaian pengguna. Kondisi ini menunjukkan rendahnya penerapan teknologi otomatisasi sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem lampu otomatis berbasis sensor cahaya (LDR) tanpa menggunakan mikrokontroler, guna meningkatkan efisiensi energi serta mengangkat nilai budaya lokal. Metode yang digunakan melibatkan perancangan rangkaian penguat berbasis MOSFET dan relay untuk mengontrol nyala lampu berdasarkan intensitas cahaya yang terdeteksi oleh sensor LDR. Desain fisik lampu memanfaatkan stik es krim dan kertas bermotif batik sebagai wadah pencahayaan, menambahkan unsur estetika dan budaya. Pengujian dilakukan dalam berbagai kondisi pencahayaan dengan mengukur parameter seperti tegangan, arus, dan resistansi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem memberikan respons otomatis yang konsisten: lampu menyala saat gelap dan mati saat terang. Sistem terbukti efisien dalam merespons perubahan cahaya lingkungan, bekerja stabil, dan hemat energi. Kesimpulan dari hasil pengujian menyatakan bahwa sistem ini efektif, praktis, dan layak diterapkan sebagai solusi penerangan otomatis yang tidak hanya fungsional tetapi juga mengandung nilai estetika dan pelestarian budaya lokal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025