Perkembangan teknologi otomasi memberikan peluang untuk mengintegrasikan inovasi digital dengan pelestarian budaya lokal. Proyek ini mengusung konsep pengamanan rumah adat Betang milik suku Dayak melalui pengembangan sistem pendeteksi kebakaran otomatis berbasis mikrokontroler ESP Wemos D1 Mini. Sistem ini dilengkapi dengan sensor api inframerah IR Flame Sensor yang mampu mendeteksi keberadaan nyala api dan secara otomatis mengaktifkan buzzer dan LED sebagai peringatan. Tahapan pembuatan meliputi desain miniatur rumah Betang, perancangan sistem elektronik, pemrograman mikrokontroler, dan integrasi seluruh komponen ke dalam model fisik. Komponen yang digunakan meliputi sensor api, LED merah, buzzer, breadboard, dan kabel jumper, yang dikendalikan oleh ESP Wemos D1 Mini. Pengujian dilakukan dengan mendekatkan api ke sensor pada jarak 1 cm hingga 15 cm. Hasil menunjukkan bahwa sistem mendeteksi api secara optimal hingga jarak 10 cm, dengan respon yang cepat dan akurat. Keberhasilan deteksi menurun signifikan pada jarak di atas 11 cm. Dengan respons yang stabil dan kinerja yang konsisten, proyek ini tidak hanya berhasil menunjukkan fungsi dasar dari sistem deteksi kebakaran sederhana, tetapi juga menjadi media edukatif dalam mengenalkan konsep mikrokontroler dan Internet of Things, serta sebagai upaya pelestarian budaya melalui pendekatan teknologi aplikatif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025