Masalah stunting pada balita masih menjadi isu kesehatan serius di Kabupaten Sukoharjo karena berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara akses sanitasi dan status gizi terhadap prevalensi stunting pada balita. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif berbasis data sekunder dari 12 kecamatan di Sukoharjo. Hasil menunjukkan bahwa Kecamatan Sukoharjo, Nguter, dan Mojolaban memiliki prevalensi stunting tertinggi masing-masing di atas 11%, sedangkan Grogol dan Kartasura mencatat angka di bawah 2%. Akses sanitasi aman sangat minim, hanya Kecamatan Tawangsari yang memiliki angka sebesar 11,49%, sementara lainnya nol persen. Jumlah balita kurang gizi tertinggi ditemukan di Grogol (456 anak), Polokarto (353 anak), dan Nguter (302 anak), sedangkan jumlah balita gizi buruk umumnya rendah. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sanitasi lingkungan dan status gizi secara signifikan berkaitan dengan angka stunting. Faktor sosial dan geografis juga dapat memengaruhi distribusi kasus antar wilayah. Oleh karena itu, pendekatan lintas sektor seperti edukasi gizi, perbaikan sanitasi, dan layanan kesehatan merata sangat dibutuhkan untuk mengatasi stunting secara menyeluruh.
Copyrights © 2025