Kebocoran gas merupakan ancaman serius yang dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, serta gangguan kesehatan. Salah satu solusi efektif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengembangkan sistem deteksi kebocoran gas berbasis Internet of Things. Penelitian ini bertujuan merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring dan pengendalian kebocoran gas menggunakan sensor mq-2 yang diintegrasikan dengan platform Blynk. Sensor mq-2 dipilih karena memiliki sensitivitas tinggi terhadap gas dan asap, harga yang terjangkau, serta kemudahan integrasi dengan mikrokontroler. Sementara itu, platform Blynk memungkinkan pemantauan kondisi gas secara real-time melalui smartphone, lengkap dengan notifikasi peringatan dini. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem menggunakan metode Rapid Application Development. Metode Rapid Application Development adalah metode pengembangan sistem yang menekankan pembuatan prototipe secara cepat dan perbaikan terus-menerus berdasarkan masukan pengguna. Dalam metode ini, terdapat empat tahapan utama yaitu perencanaan kebutuhan, perancangan sistem, pengembangan & umpan balik, dan implementasi. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa sistem berhasil mendeteksi kebocoran gas secara akurat dan merespons dengan cepat sesuai ambang batas konsentrasi. Pada saat kebocoran gas melebihi 1000 ppm, sistem secara otomatis mengaktifkan buzzer, menggerakkan servo, dan mengirim notifikasi melalui Blynk. Selain itu, data konsentrasi gas berhasil ditampilkan secara real-time melalui antarmuka aplikasi, mendukung sistem sebagai alat peringatan dini yang efektif. Dengan demikian, sistem ini mampu memberikan respons cepat terhadap potensi kebocoran gas, serta meningkatkan tingkat keamanan dan kenyamanan pengguna. Oleh karena itu, sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam pencegahan bahaya kebocoran gas.
Copyrights © 2025