Pendahuluan: Hydrosefalus adalah kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan cairan serebrospinal (CSF) di dalam rongga ventrikel otak, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Salah satu pengobatan yang paling umum untuk kondisi ini adalah pemasangan kateter shunt ventrikuloperitoneal (VP Shunt), yang berfungsi untuk mengalirkan cairan berlebih dari otak ke rongga perut, sehingga mengurangi tekanan intracranial. Penggunaan VP Shunt telah terbukti efektif dalam mengatasi gejala hidrosefalus pada anak-anak, termasuk penurunan ukuran kepala yang abnormal, gangguan perkembangan, dan gejala neurologis lainnya. Meskipun prosedur ini sering kali menyelamatkan hidup, komplikasi jangka panjang seperti infeksi, obstruksi, dan disfungsi shunt dapat terjadi. Artikel ini mengkaji pengaruh pemasangan VP Shunt pada anak dengan hidrosefalus, hasil klinis, serta tantangan dalam manajemen pasca operasi. Penanganan yang tepat dan pemantauan berkala sangat penting untuk memastikan hasil yang optimal dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Metode: Penulisan menggunakan metode studi literature berdasarkan evidence based practice dan studi kasus dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.Hasil: penulis mampu melakukan pengkajian dan di dapati adanya keadaan umum pasien tampak tidak sadarluhan nyeri akut, hipertermi, gangguan nutrisi, diare, dan defisit pengetahuan. Secara garis besar semua intervensi dapat di implementasikan kepada pasien. pendidikan kesehatan oral hygiene, pemenuhan nutrisi pada pasien teratasi sebagian. Kesimpulan: Setelah diberikan implementasi oral hygiene kebutuhan nutrisi pada pasien dapat terpenuhi dengan baik ditandai dengan nafsu makan yang meningkat, kulit tidak kering, dan bising usus normal. Kata kunci : Hydrocephalus, VP Shunt, Monitoring, Intracranial pressure, cerebrospinal fluid, complikations
Copyrights © 2025