Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Vol 37, No 1 (2025): April 2025

Perbedaan interpretasi asimetri dentokraniofasial antara orthopantomogram dan sefalometri posteroanterior menggunakan analisis linear vertikal dan angular: studi cross-sectional

Jazaldi, Fadli (Unknown)
Widayati, Retno (Unknown)
Putri, Gema Paramesti (Unknown)



Article Info

Publish Date
13 Aug 2025

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Interpretasi asimetri dentokraniofasial sangat penting dalam penegakkan diagnosis dan pembuatan rencana perawatan ortodonti. Walaupun sefalometri posteroanterior (PA) merupakan standar prosedur asimetri dentokraniofasial, namun memberi tambahan paparan radiasi bagi pasien, serta memerlukan biaya tambahan. Apabila orthopantomogram (OPG) dapat digunakan sebagai interpretasi dentokraniofasial, maka akan lebih efektif serta efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan interpretasi asimetri dentokraniofasial antara OPG dan sefalometri PA dengan analisis linear vertikal dan angular. Metode: Interpretasi asimetri dentokraniofasial analisis linear vertikal dan angular menggunakan Winceph 11 dari 30 subjek penelitian didapatkan sesuai kriteria inklusi. Terdapat 5 parameter yang dianalisis, yaitu Orbitale, Condyle, Sigmoid Notch Point, Gonion, Menton. Uji McNemar digunakan untuk menguji perbedaan kedua metode. Bland-Altman plot dan Kappa digunakan untuk menguji reliabilitas antara kedua metode. Hasil: Interpretasi asimetri dentokraniofasial dengan parameter orbitale, condyle, dan sigmoid notch point tidak terdapat perbedaan bermakna pada pengukuran linear vertikal dan angular, namun pengukuran angular pada parameter gonion didapatkan p=0,006 dan menton didapatkan p=0,039, didapatkan berbeda bermakna (p<0,05)antara gambaran OPG dan Sefalometri PA. Nilai Kappa yang didapatkan sebagai hasil uji reliabilitas pada penelitian ini p=0,087 dengan interpretasi bahwa seluruh parameter menunjukkan kesepakatan hampir sempurna (almost perfect agreement) antara kedua metode (Kappa>0,81). Simpulan: Terdapat perbedaan interpretasi asimetri dentokraniofasial antara orthopantomogram dan sefalometri posteroanterior menggunakan analisis linear vertikal dan angular. OPG dapat digunakan sebagai alat bantu interpretasi awal asimetri dentokraniofasial, namun untuk penegakan interpretasi asimetri dentokraniofasial utamanya menggunakan sefalometri PA. Kata kunci Asimetri dentokraniofasial, orthopantomogram, sefalometri posteroanterior, interpretasi asimetri Differences in interpretation of dentocraniofacial asymmetry between orthopantomogram and posteroanterior cephalogram using vertical and angular linear analysis: cross sectional study ABSTRACT Introduction: Interpretation of dentocraniofacial asymmetry is crucial in establishing the orthodontic diagnosis and treatment plans. Although posteroanterior (PA) cephalometry is the standard procedure for dentocraniofacial asymmetry, it provides additional radiation exposure for patients and requires additional costs. If orthopantomogram (OPG) can be used as a dentocraniofacial interpretation, it will be more effective and efficient. Objective: This study aims to analyze the differences in dentocraniofacial asymmetry interpretation between OPG and PA cephalogram with vertical and angular linear analysis. Methods: Interpretation of dentocraniofacial asymmetry vertical and angular linear analysis using Winceph 11 of 30 subjects were obtained according to the inclusion criteria. The parameters are Orbitale, Condyle, Sigmoid Notch Point, Gonion, and Menton. McNemar test was used to evaluate and observe the differences between the two methods. Bland-Altman plot and Kappa were used to evaluate and observe the reliability between the two methods. Results: Interpretation of dentocraniofacial asymmetry with orbitale, condyle, and sigmoid notch point parameters presented no significant differences in vertical linear and angular measurements, but in gonion p=0,006 and menton p=0,039 parameters, there was a significant difference (p<0.05) between OPG and PA cephalometry in angular analysis. The Kappa value obtained as a result of the reliability test was p=0,087 with the interpretation that all parameters showed almost perfect between the two methods (Kappa> 0.81). Conclusion: There are differences in interpretation of dentocraniofacial asymmetry between orthopantomogram and posteroanterior cephalometry using vertical and angular analysis with a cross-sectional study. OPG can be used as an initial interpretation of dentocraniofacial asymmetry, but PA cephalogram is mainly used to enforce the interpretation of dentocraniofacial asymmetry. KeywordsDentocraniofacial asymmetry, orthopantomogram, posteroanterior cephalogram, asymmetry interpretation

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

jkg

Publisher

Subject

Dentistry Health Professions

Description

Bidang cakupan Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran adalah semua bidang ilmu kedokteran gigi, yaitu biologi oral; ilmu dan teknologi material gigi; bedah mulut dan maksilofasial; pedodonsia; ilmu kesehatan gigi masyarakat, epidemiologi, dan ilmu kedokteran gigi pencegahan; konservasi gigi, ...