Sick Building Syndrome (SBS) adalah suatu gejala keluhan kesehatan yang dapat dirasakan oleh seseorang pada saat berada didalam gedung dan akan hilang ketika sudah keluar dari gedung tesrsebut yang dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kualitas udara didalam ruangan, pencemaran udara dan ventilasi suatu bangunan. Adapun gejala yang dapat dirasakan oleh seseorang berupa sakit kepala, bersin-bersin, pilek, hidung tersumbat, iritasi pada mata, tenggorokan, batuk, gatal, dan bitnik merah pada kulit serta rasa mual. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk dapat mengetahui kualitas fisik udara yang berpotensi menjadi penyebab kejadian SBS pada anggota di unit kerja X. Penelitian ini dilakukan secara analitik dengan pendekatan cross sectional yang diikuti oleh 33 responden unit kerja X. Ruang lingkup penelitian ini adalah pengukuran kualitas fisik udara berupa suhu, kelembapan, laju ventilasi, partikulat dan pencahayaan dan juga memberikan kuesioner terkait keluhan SBS yang dirasakan oleh responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil mengenai hubungan kualitas fisik udara dengan kejadian SBS yaitu suhu (p-value 0,874), kelembapan (p-value 0,024), laju ventilasi (p-value 0,818), dan partikulat (p-value 0,024). Adapun untuk pencahayaan ruangan tidak dapat diuji statistik bivariat.dari hasil diatas dapat isimpulkan bahwa kualitas fisik udara kelembapan dan partikulat memiliki hubungan dengan kejadian SBS pada pegawai di unit kerja X dengan p-value < 0,05.
Copyrights © 2025